Minggu, 18 Oktober 2015

Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan, mengukur, mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan (Amin. W, 1997)
Pengertian Akuntansi menurut Abubakar. A & Wibowo (2004) adalah proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas/perusahaan
Dari pengertian-pengertian akuntansi diatas, maka akuntansi terdiri dari tiga aktivitas atau kegiatan utama yaitu:
  1. Aktivitas identifikasi yaitu mengidentifikasikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
  2. Aktivitas pencatatan yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang telah diidentifikasi secara kronologis dan sistematis.
  3. Aktivitas komunikasi yaitu aktivitas untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan atau pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun pihak eksternal.

Fungsi dan Bidang-Bidang Akuntansi Pengertian akuntansi

Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi yang berupa data-data keuangan perusahaan yang dapat digunakan guna pengambilan keputusan. Setiap perusahaan memerlukan dua macam informasi  tentang perusahaannya yaitu informasi mengenai nilai perusahaan dan informasi tentang laba/rugi usaha. Kedua informasi tersebut berguna untuk:
  • Mengetahui besarnya modal yang dimiliki perusahaan
  • Mengetahui perkembangan ayau maju mundurnya perusahan
  • Sebagai dasar untuk perhitunngan pajak
  • menjelaskan keadaan perusahaan sewaktu-waktu memrlukan kredit dari bank atau pihak lain
  • Dasar untuk menentukan kebijakan yang akan ditempuh
  • Menarik minat investor saham jika perusahaan berbentuk perseroan terbatas.
Untuk memperoleh informasi-informasi tersebut diatas, pengusaha hendaknya mengadakan catatan yang teratur mengenai transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang.
Didalam ilmu akuntansi telah berkembang bidang-bidang khusus dimana perkembangan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah dan ukuran perusahaan serta peraturan pemerintah. Adapun bidang-bidang akuntansi yang telah mengalami perkembangan antara lain sebagai berikut:
  1. Akuntansi Keuangan (Financial atau General Accounting) menyangkut pencatatan transaksi-transaksi suatu perusahaan dan penyusunan laporan berkala dimana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen, para pemilik dan kreditor.
  2. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)  merupakan suatu bidang yang menyangkut pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas yaitu laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan kebenarannya.
  3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) merupakan bidang akuntansi yang menggunakan baik data historis maupun data data taksiran dalam membantu manajemen untuk merencanakan operasi-operasi dimasa yang akan datang.
  4. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyusunan laporan-laporan pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi.
  5. Akuntansi Budgeter (Budgetary Accounting) merupakan bidang akuntansi yang merencanakan operasi-operasi keuangan (anggaran) untuk suatu periode dan memberikan perbandingan antara operasi-operasi yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.
  6. Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non profit Accounting) merupakan bidang yang mengkhususkan diri dalam pencatatan transaksi-transaksi perusahaan yang tidak mencari laba seperti organisasi keagamaan dan yayasan-yayasan sosial.
  7. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) merupakan bidanng yang menekankan penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut yang pada umumnya terdapat dalam persahaan industri.
  8. Sistem Akuntansi (Accounting System) meliputi semua tehnik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengolah data akuntansi dalam rangka memperoleh pengendalian intern yang baik, dimana pengendalian intern merupakan suatu sistem pengendalian yang diperoleh dengan adanya struktur organisasi yang memungkinkan adanya pembagian tugas dan sumber daya manusia yang cakap dan praktek-praktek yangn sehat.
  9. Akuntansi Sosial (Social Accounting) merupakan bidang yang terbaru dalam akuntansi dan yang paling sulit untuk diterangkan   secara singkat, kerena menyangkut dana-dana kesejahteraan masyarakat.
Sebagai suatu sistem, didalam akuntansi terdapat beberapa asumsi atau konsep dasar. Asumsi dasar tersebut antara lain:
A.   Kesatuan Usaha (Business Entity)
Konsep ini menganggap bahwa aktiva suatu perusahaan terpisah dari aktiva pribadi orang yang menyediakan aktiva (modal) yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut. Dalam akuntansi, pengertian konsep kesatuan usaha, utang dan biaya pribadi pemilik akan dikeluarkan dari pembukuan perusahaan walaupun aktiva, utang dan pendapatan perusahaan tersebut dimiliki olehnya sendiri atau dengan kata lain segala utang dan biaya pribadi harus diperhitungkan terpisah dari perusahaan.
B.   Perusahaan Berjalan (Going Concern)
Dalam konsep ini diasumsikan perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang ditentukan misalnya di Indonesia untuk perusahaan yang berbentuk PT masa berdirinya adalah 75 tahun, yaitu adanya anggapan bahwa selama satu kesatuan usaha masih menguntungkan, maka dia dapat berjalan terus selama waktu yang tidak terbatas.
C.   Periode Akuntansi (Time Periods)
Mempertimbangkan akan banyaknya berbagai keputusan mengenai jalannya operasi perusahaan, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan selama berlangsungnya operasi perusahaan maka jangka waktu pembuatan laporan yang umum adalah satu tahun.
D.   Satuan Uang (Money Measurement)
Semua transaksi perusahaan dicatat dalam satuan uang, yaitu sesuatu perubahan aktiva dapat diukur dengan stuan tertentu.
E.   Harta Perolehan (Costing of Assets)
Seluruh aktiva pada umumnya dibukukan sebesar harga perolehannya.
F.   Aspek Ganda (Dual Aspect)
Setiap pencatatan suatu kejadian atau transaksi akan berpengaruh pada sedikitnya dua akun perkiraan dalam pembukuan.
G.   Konsep Akrual (Accrual Concept)
Konsep ini berkaitan dengan perhitungan laba/rugi perusahaan yang menekankan suatu kejadian pada suatu periode tertentu baik merupakan biaya maupun hasil.

Itulah beberapa pengertian akuntansi dan fungsi bidang akuntansi, mudah2an bermanfaat

Pengertian Antroposfer

ANTROPOSFER

Antroposfer adalah lingkungan bagian permukaan bumi yang dihuni oleh manusia. contoh antroposfer berupa wilayah perkotaan, pedesaan, lokasi pemukiman dan sebagainya. Antroposfer berasal dari bahasa latin, yaitu antropos yang berarti mausia dan spaira yang artinya lingkungan. Jadi, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang merupakan tempat hidup manusia.

Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, mata pencarian, dan suku bangsa.

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui hal-hal berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah angkatan kerja
3. Angka ketergantungan
4. Peramalan penduduk dimasa mendatang
5. Jumlah penduduk wanita dalam masa subur.

Komposisi penduduk menurut usia dapat  dikelompokkan menjadi :
1. penduduk usia belum produktif        : 0 - 14   tahun
2. penduduk usia produktif                  : 15 - 64 tahun
3. penduduk tidak produktif                : lebih dari 64 tahun

Komposisi penduduk menurut usia suatu negara/ wilayah berpengaruh terhadap struktur penduduk. struktur penduduk adalah:
1. Struktur penduduk muda, adalah susunan penduduk suatu negara yang sebagian besar terdiri dari penduduk usia muda. karena disebabkan oleh tingkat kelahiran lebih tinggi daripada tingkat kematian.
2. Struktur penduduk dewasa,  adalah struktur penduduk suatu negara yang sebagian besar usia dewasa. karena dipengaruhi oleh tingkat kelahiran  dan tingkat kematian yang rendah.
3. Struktur penduduk tua, adalah susunan penduduk yang sebagian besar penduduk usia tua. karena dipengaruhi tingkat kelahiran yang rendah, sedangkan tingkat kematiannya tinggi.

Komposisi penduduk menurut usia biasanya digambarkan dalam betuk grafik yang dinamakan  piramida penduduk. piramida penduduk artinya grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada waktu tertentu.

manfaat piramida penduduk :
  1. untuk mengetahui jumlah penduduk pria dan wanita
  2. untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara.
  3. untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah
  4. untuk mengetahui golongan penduduk prosuktif dan tidak prosuktif.
cara membaca piramida penduduk:
  1. garis vertikal, merupakan kelompok usia.
  2. garis horizontal, menyajikan jumlah penduduk pria (kiri) dan wanita (kanan).
macam-macam piramida penduduk:
  1. Piramida kerucut (piramida penduduk muda), menggambarkan keadaan penduduk yang sedang tumbuh atau terus meningkat. jumlah kelahiran lebih besar daripada kematian. seperti Indonesia, India, Brazilia, Meksiko.
  2. Piramida granat (piramida stasioner), menggambarkan keadaan penduduk tetap. artinya jumlah penduduk tidak mengalami pertambahan  yang signifikan, jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
  3. Piramida bentuk batu nisan (piramida penduduk tua), menggambarkan jumlah penduduk yang semakin berkurang, yaitu angka kematian lebih besar daripada angka kelahiran.

Komposisi penduduk menurut mata pencarian:
dari komposisi ini dapat diketahui tipe pendduk pada suatu negara apakah termasuk masyarakat tradisional (berkembang) atau industri (modern).
1. jika sektor agraris masih mendominasi mata pencarian penduduk suatu wilayah, maka masyarakat tersebut dikategorikan kedalam masyarakat trasisional.
2. jika sektor industri sudah mendominasi sektor pertanian, maka dikategorikan masyarkat industri.


Komposisi penduduk menurut jenis kelamin:
komposisi penduduk menurut jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui jumlah penduduk wanita dalam masa subur, sehingga dapat diramalkan jumlah bayi yang akan lahir di tahun-tahun mendatang dan sekaligus mencari upaya untuk menekan angka kelahiran bayi sedini mungkin.



DINAMIKA PENDUDUK 

Dinamika penduduk adalah Perubahan keadaan jumlah penduduk. Faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (perpindahan penduduk) menyababkan jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau Negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di mulai pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990,2000 dan yang terakhir 2010. 

A. KELAHIRAN (NATALITAS)

Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
  1. Kawin usia muda
  2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
  3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
  4. Anak merupakan penentu status social
  5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
  1.   Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
  2.   Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
  3.   Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
  1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
  2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
  3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk







B. KEMATIAN (MORTALITAS)

Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
  1.   Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
  2.   Fasilitas kesehatan yang belum memadai
  3.   Keadaan gizi penduduk yang rendah
  4.   Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
  5.   Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
  1.   Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
  2.   Fasilitas kesehatan yang memadai
  3.   Meningkatnya keadaan gizi penduduk
  4.   Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Penggolongan angka kematian kasar :
  1.   angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
  2.   angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
  3.   angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk


C. MIGRASI PENDUDUK

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Pengertian Dan Sejarah Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)


Pengertian Dan Sejarah Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)

Pengertian TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi / TIK (Information and Communication Technologies / ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
1. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari dua pendefinisian sederhana di atas tampak bahwa teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Ada tiga cara dalam menyampaikan informasi, yaitu :
1.    Natural / Manusia
Penyampaian informasi secara Natural/ manusia ialah penyampaian informasi masih menggunakan tangan manusia. Misalnya:
a)   Pada zaman purba
Biasanya berupa goresan – goresan atau gambar pada batu atau dinding goa.
b)   Cina, Mesir, dan Romawi
Menggunakan alat seperti abacus atau suan pan dan jari tangan serta menggunakan media seperti lempung dan kertas.
2.    Mekanis
Penyampaian informasi secara mekanis ialah Penyampaian informasi dilakukan menggunakan peralatan yang berbentuk mekanik dan digerakkan oleh tangan manusia. Misalnya :
a)   Abad 18-19
– Pascaline – Blaise Pascal (1642)
– Difference & Analytical Engine – Charles Babagge (1890)
b)   Abad 19
Kartu Perforasi – Hollerith (1889)
3.    Elektronis
Penyampaian informasi secara elektronis ialah penyampaian informasi dilakukan menggunakan peralatan yang bekerja secara elektronik. Misalnya: Komputer generasi I, II, III, IV, dst.
Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Sejarah TIK
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini.
Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi Trans-Atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.
Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat.
Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943.
Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok barat (Amerika Serikat) dan blok timur (Uni Soviet) justru memacu perkembangan tekologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.
Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.
Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.
Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital.
Produk hasil konvergensi saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri.
Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
Perkembangan Internet Sebagai Bagian dari Sejarah TIK
Sebagai bagian dari sejarah TIK, internet sendiri mulai ada sejak tahun 1969, pada masa ini internet hanya dipergunakan terbatas untuk kepentingan militer USA yaitu melalui proyek ARPANET (advance research project agency network). Angkatan darat USA mempraktekkan bagaimana caranya berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan hardware dan software komuter yang berbasis Unix.
Di Indonesia sendiri, internet baru mulai dikenal sekitar tahun 1990an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal dengan nama paguyuban network. Di saat tahun 1990an tersebut, pengguna internet di Indonesia tidak sampai berjumlah ratusan apalagi ribuan seperti saat ini.
Karena penggunanya masih sedikit, maka semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong masih terasa di antara merekan. Sangat berbeda dengan persaingan yang tumbuh tak terkendali di masa sekarang.
Pada tahun 1990-an itu sejarah TIK di Indonesia mencatat bahwa kita masih tergantung pada jaringan internet yang digawangi oeh Inggris dan Amerika Serikat. Namun lama-kelamaan putra-putra Indonesia telah berhasil mempelajari teknologi internet sehingga pengaplikasiannya menjadi lebih mudah dan tersebar di seluruh pelosok negeri.
Manfaat dari Perkembangan Sejarah TIK
1. Sumber Informasi Tercepat
2. Mencari bahan tambahan pelajaran untuk anak sekolah dan mahasiswa yang masih sekolah
3. Menjalin persahabatan
4. Memudahkan pekerjaan
Dampak Negatif dari Perkembangan Sejarah TIK
1. Adanya pemalsuan Identitas
2. Waspadai Adanya unsur penipuan
3. Hindari mengikuti milis, website atau permainan yang vulgar dan tidak mendidik.
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Definisi awal Teknologi Pendidikan dipandang sebagai media
Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengealuasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media. Akar terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali diproduksi media pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini, sebagai media pembelajaran visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang mulai ramai pada tahun 1920. definisi formal pembelajaran visual terfokus pada media yang digunakan untuk menampilkan sebuah pelajaran. Pandangan ini berlanjut sampai 1950.
Tahun 1960 dan 1970 Teknologi Pendidikan diapandang sebagai suatu proses.
Awal tahun 1950, khususnya selama tahun 1960 dan 1970 sejumlah ahli dalam bidang pendidikan mulai mendiskusiakan teknologi pendidikan dalam suatu yang berbeda. Mereka membahasnya sebagai suatu proses. Contohnya Finn (1960) mengatakan bahwa teknologi pendidikan harus dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan mneguji kemungkinan solusi dari masalah tersebut. Sedangkan Lumsdaine (1964) mengatakan bahwa teknologi pendidikan dapat dijadikan aplikasi ilmu pengetahuan pada praktek pendidikan. Pada tahun 1960an dan 1970 banayak definisi teknologi pendidikan yang dipandang sebagai suatu proses.
Definisi 1963
Di tahun 1963, definisi teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya sebagai sebuah media. Definisi ini (Ey, 1963) menghasilkan dengan suatu komisi pengawas yang dibentuk olep Departemen Pendidikan Audiovisual (sekarang dikenal sebagai Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan). Hal ini merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan “tradisional” terhadap teknologi pendidikan. Definisi kini lebih memusat pada desain pembelajaran dan penggunaan media sebagai pengendalian proses belajar (p. 38). Lebih dari itu pengertian kini lebih menganali serangkaian langkah-langkah penerapan, perancangan, dan penggunaan. Langkah-langkah ini mencakup perencanaan, produksi, pemilihan, pemanfaatan, dan manajemen. Perubahan disini mencerminkan bahwa, bagaimana lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi dan praktek dari teknologi pendidikan.
Definisi 1970
Definisi selanjutnya merupakan definisi tahun 1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan. Komisi pengawas ini dibentuk dan dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menguji permasalahan dan manfaat potensial yang berhubungan dengan teknologi pendidikan di sekolah-sekolah.
Teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan mengunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Jadi menurut konsep ini tujuan utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif. Bagaimana hal itu dilakukan? Dengan cara mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun non manusia, dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Definisi 1977
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan merancang. Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
Definisi 1994
Teknologi instruksional adalah praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber balajar.
Definisi ini lebih operasional dari pada rumusan tahun 1977 yang terlalu rumit, definisi ini menegaskan bahwa adanya lima dominant teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengemabangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar, seorang teknolog pembelajaran bias saja memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu kawasan tersebut.
Definisi baru : menyatakan peran media, desain pembelajaran sistematis, dan pendayagunaan teknologi.
Bidang teknologi dan desain pembelajaran mencakup analisis pembelajaran dan pencapaian masalah serta rancangan, pengembangan, pemanfaatan, evaluasi, manajemen, pembeljaaran, proses non pembelajaran untuk meningkatkan pencapaian pelajaran dalam berbagai peraturan, bidang pendidikan dan tempat kerja.
Para ahli bidang desain pembelajaran dan teknologi sering menggunakan prosedur desain pembelajaran yang sistematis dari berbagai media pembelajaran untuk menyelesaikan tujuan mereka.
Definisi ini menggaris bawahi dua praktek yaitu penggunaan media untuk tujuan pendidikan dan penggunaan prosedur desain pembelajaran yang sistematis.
Mengapa kita menyebutnya desain pembelajaran dan teknologi ?
Definisi berbeda dari yang sebelumnya. Lebih mengacu pada bidang desain pembelajaran dan teknologi dibandingkan dengan teknologi pembeljaaran. Mengapa kebanyakan individu menggambarkan istilah teknologi pembelajaran dengan komputer, video, OHP, dan segala jenis hardware dan software lainnya yang berhubungan dengan media pembelajaran. Dengan kata lain banyak individu yang menyamakan teknologi pembelajaran dengan desain pembelajaran. Praktek desain pembelajaran sudah meletus sehingga banyak digunakan oleh individu yang menyebut diri mereka perancang pembelajaran.
Sumber-sumber
http://cloud.papua.go.id/id/khasanah/perkembangantik/Pages/Pengertian-Dan-Sejarah-Teknologi-Informasi-Komunikasi-%28TIK%29.aspx
http://www.anneahira.com/sejarah-tik.htm
http://sutowijoyo.tripod.com/teknologipendidikan/id3.html


Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi Konvensional – Bioteknologi konvensianal yang dibahas di sini ada 2, yaitu : Bioteknologi Konvensional Pertanian dan Bioteknologi Konvensional Bahan Makanan.

Bioteknologi Konvensional

Penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian diantaranya penanaman secara hidroponik dan penanaman secara aeroponik.
Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Pertanian
1. Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
2. Penanaman secara hidroponi
Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2. Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik, antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada; tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih cepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi; hemat biaya perawatan.
Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan, antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung, dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan belimbing.
3. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.
Penerapan Bioteknologi Konvensional dalam Pengolahan Bahan Makanan
Penerapan bioteknologi konvensional dalam pengolahan bahan makanan diantaranya pengolahan produk susu yang dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega. Serta pengolahan produk nonsusu seperti kecap dan tempe.
1.    Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
a. Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45 oC.
Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
b. Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90 oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30 oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.
Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim rennin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim rennin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
c. Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.

2.    Produk makanan nonsusu
a. Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
b. Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
c. Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional dalam pengolahan bahan makanan pada umumnya diterapkan di lingkungan pedesaan

Pengertian Bioteknologi


Pengertian Bioteknologi

Pengertian BioteknologiBioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (Bakteri,fungi,virus dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis pasteur Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS, Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan “lahirnya organisme baru” produk bioteknologi dengan sifat – sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain
  • Jagung resisten hama serangga
  • Kapas resisten hama serangga
  • Pepaya resisten virus
  • Enzim pemacu produksi susu pada sapi
  • Padi mengandung vitamin A
  • Pisang mengandung vaksin hepatitis

Kelainan dan Gangguan pada Gerak

Kelainan dan Gangguan pada Gerak

Kelainan dan Gangguan pada Gerak – Kelainan dan gangguan pada gerak yang akan dibahas di sini ada 2, yaitu : gangguan pada rangka dan gangguan pada otor.

1. Gangguan pada Rangka

Gangguan pada rangka dapat disebabkan oleh gangguan pada tulang, persendian, kekurangan gizi, ataupun oleh penyakit.
a. Gangguan tulang
Fraktura, yaitu tulang retak atau patah. Macamnya:
  • Fraktura sederhana: jika tulang yang retak tidak sampai melukai organ lain di sekitarnya, misalnya organ otot.
  • Fraktura kompleks atau fraktura majemuk: jika tulang yang patah menyebabkan otot dan kulit terluka, bahkan ujung yang patah bisa mencuat keluar.
  • Fraktura greenstick: jika retak atau patah tulang tidak sampai memisahkan tulang menjadi dua bagian.
  • Fraktura comminuted atau remuk: jika tulang retak menjadi beberapa bagian tetapi masih tetap tertahan di dalam otot.
b. Persendian
  • Dislokasi: gangguan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena tulang ligamennya tertarik atau sobek.
  • Terkilir atau keseleo: tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak bisa dilakukan, menimbulkan rasa sakit.
  • Ankilosis: persendian tidak dapat digerakkan lagi karena tulangnya menyatu.
  • Artritis atau infeksi sendi: gangguan sendi yang ditandai terjadinya peradangan sendi yang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang tulang sendi mengalami perubahan.
Macam Artritis:
  • Artritis eksudatif: radang getah dalam sendi.
  • Artritis sika: kekurangan cairan sinovial.
  • Gout artritis: gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat. Asam urat yang berlebihan akan diangkut oleh darah dan disimpan di dalam sendi kecil, seperti sendi ruas jari-jari. Tanda sendi yang mengalami kelebihan asam urat adalah membesarkan sendi.
  • Rheumatik: penyakit kronis pada sendi sehingga sendi membengkak.
  • Osteoartritis: kemunduran sendi karena kartilago menipis dan degenerasi sehingga merangsang pembentukan tulang pada sendi.
c. Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang
  • Skoliosis: tulang belakang bengkok ke samping.
  • Kifosis: tulang belakang bengkok ke belakang.
  • Lordosis: tulang belakang bengkok ke depan.
Hal tersebut akibat kebiasaan sikap tubuh yang salah. Di samping ketiga jenis gangguan tersebut ada satu lagi gangguan yang disebut subluksasi, yaitu gangguan ruas tulang leher yang disebabkan oleh kecelakaan ataupun gerakan tiba-tiba yang melebihi batas, akibatnya posisi kepala mengalami perubahan ke arah lain atau ke arah kanan.
Gangguan pada tulang
Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang: (a) skoliosis, (b) lordosis, (c) kifosis.
d. Defisiensi dan gangguan fisiologi
  • Rakitis: tulang kaki membengkok seperti huruf X atau O. Disebabkan karena kekurangan vitamin D.
  • Mikrosefalus: ukuran kepala lebih kecil dibanding ukuran normal. Disebabkan kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang-tulang tengkorak masa bayi.
  • Osteoporosis: tulang-tulang kurang keras sehingga tulang manusia menjadi rapuh dan mudah patah disebabkan kekurangan hormon estrogen pada masa menopause.
  • Kelainan lainnya antara lain karena penyakit TBC tulang, tumor yang mempengaruhi tekanan fisik dan fisiologik tulang serta peradangan pada jaringan pengikat dan tendon.

2. Gangguan pada Otot

a. Atrofi
Yaitu keadaan di mana otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuannya untuk berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena penyakit poliomielitis dan keadaan tertentu misalnya sakit, sehingga seseorang harus istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Poliomielitis adalah penyakit karena virus yang merusakkan saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.
b. Hipertrofi
Yaitu keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih secara berlebih.
c. Kejang otot
Yaitu gangguan otot yang terjadi karena melakukan aktivitas terus menerus yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi alias kejang, karena telah kehabisan energi atau sering dikenal dengan kram.
d. Kaku leher atau stiff
Yaitu keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.
e. Tetanus
Yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh baksil tetanus.
f. Miastema gravis
Yaitu keadaan di mana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan menyebabkan kelumpuhan.
g. Distrofi otot
Yaitu penyakit otot kronis sejak anak-anak.
h. Hernia abdominalis
Yaitu sobeknya otot dinding perut yang lemah, yang mengakibatkan usus melorot ke bawah masuk ke rongga perut

Kelainan atau Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Kelainan atau Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Kelainan atau Penyakit pada Sistem Peredaran Darah – Kelainan dan penyakit pada darah dan sistem peredaran darah dapat
disebabkan oleh faktor keturunan dan non keturunan.

1. Faktor Keturunan

Penyakit keturunan disebabkan oleh genetik. Di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Hemofilia
Penyakit keturunan berupa darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat membeku.
b. Thalassemia
Penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan. Akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida kurang.
c. Sick Cell Anemia (SCA)
Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang.

2. Faktor Non Keturunan

Kelainan darah ini disebabkan oleh faktor fisiologis. Di antaranya adalah:
a. Anemia
Penyakit kurang darah, disebabkan kandungan Hb rendah, berkurangnya sel darah merah, atau menurunnya volume darah dari ukuran normal.
b. Anemia pernisiosa
Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B – 12.
c. Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
d. Eritroblastosis fetalis
Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
e. Elefantiasis
Penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria.
f. Hipertensi
Tekanan darah tinggi, yaitu nilai ambang tekanan sistole sekitar 140 -200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastole sekitar 90 -110 mmHg atau lebih.
g. Hipotensi
Tekanan darah rendah, bila tekanan sistole di bawah 100 mmHg.
h. Leukemia (kanker darah)
Penyakit yang disebabkan bertambahnya leukosit yang tidak terkendali akibat kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih.
i. Trombus dan embolus
Penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
j. Jantung koroner
Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria.
k. Sklerosis
Penyakit pengerasan pembuluh nadi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena endapan lemak, disebut aterosklerosis dan disebabkan oleh endapan kapur atau arteriosklerosis.
Sklerosis dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah,sehingga menaikkan tekanan darah. Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole maka dapat menyebabkan pecahnya arteriole tersebut. Kalau hal ini terjadi di otak dapat menyebabkan kematian (stroke).
l. Varises
Penyakit berupa pelebaran vena pada bagian betis. Bisa juga pelebaran venanya pada bagian anus yang sering disebut ambeien, wasir, atau hemoroid

Hormon Sebagai Kurir-Kurir Kimiawi

Hormon Sebagai Kurir-Kurir Kimiawi

Hormon Sebagai Kurir-Kurir Kimiawi – Hormon merupakan zat yang menyampaikan informasi dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya. Zat ini dibawa lewat aliran darah. Hormon memicu produksi enzim dan zat-zat pengatur lainnya yang penting agar tubuh manusia berfungsi secara normal. Produksi hormon diatur oleh mekanisme umpan balik, sehingga jumlahnya tidak pernah terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
Hormon Sebagai Kurir-Kurir Kimiawi
Hormon Sebagai Kurir-Kurir Kimiawi
Hormon merupakan kurir kimiawi yang dihasilkan di salah satu bagian tubuh namun bekerja di bagian tubuh lainnya. Struktur produksi hormon utama pada manusia adalah sistem endokrin, yang terdiri dari delapan kelenjar endokrin utama seperti kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid dan pankreas. Di samping kelenjar-kelenjar endokrin utama, organ lainnya berfungsi menyekresi hormon. Di antaranya termasuk sistem cerna, hati, timus, dan jantung. Saat diproduksi oleh kelenjar-kelenjar tadi, hormon bergerak melewati aliran darah ke sel atau organ tujuannya.
Hormon diperlukan dalam jumlah kecil dan kelebihan hormon bisa memberi dampak negatif terhadap tubuh. Inilah alasannya mengapa produksi hormon dikendalikan oleh mekanisme umpan balik. Kelenjar yang memproduksi hormon sensitif terhadap konsentrasi zat yang diaturnya. Bila zat tadi terlalu banyak ataupun sedikit dideteksi di dalam tubuh, akan ada sinyal yang dikirimkan ke kelenjar agar menghentikan atau melanjutkan produksi hormon yang mengaturnya. Sistem mekanisme umpan balik ini memungkinkan tubuh mempertahankan kondisi homeostasis atau, kondisi stabil.
Untuk lebih memahami mekanisme umpan balik dan bagaimana hormon bekerja sebagai kurir kimiawi, lihatlah bagaimana fungsi hormon-hormon ini pada pencernaan. Ada empat hormon utama yang dihasilkan oleh sistem cerna untuk memroses makanan: gastrin disekresi oleh perut, dan sekretin, kolesistokinin (CCK) dan gastric inhibitory peptide (GIP) disekresi oleh usus dua belas jari.
Ketika makanan masuk ke perut, reseptor yang ada mengirimkan sinyal ke otak (medula oblongata). Otak kemudian mengirimkan sinyal ke sel endokrin (sel G) yang melapisi perut. Sel-sel tersebut kemudian melepaskan gastrin ke aliran darah. Gastrin bergerak kembali ke perut, tempat zat ini merangsang sel-sel perut (sel parietal) untuk melepaskan asam klorida (HCl) dan enzim cerna yang memecah-mecah makanan, terutama protein. Gastrin diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang mencegah kondisi perut menjadi terlalu asam. Ketika pH di perut menjadi terlalu rendah, sekresi somatostatin dari sel endokrin yang melapisi perut diaktifkan. Somatostatin menghalangi pelepasan asam dengan langsung mencegah sekresi asam lambung oleh sel-sel parietal dan sekresi gastrin oleh sel-sel G. Saat ada tambahan makanan yang masuk ke perut, pH kembali meningkat. pH yang tinggi tersebut mengirimkan sinyal ke sel endokrin untuk menghentikan sekresi somatostatin.
Makanan yang telah dicerna sebagian disebut kimus, yang memiliki pH rendah. Kimus didorong oleh perut ke dalam usus dua belas jari (bagian pertama usus kecil) yang keasamannya merangsang sel duodenal untuk menghasilkan sekretin. Sekretin merangsang hati agar menghasilkan empedu, juga pankreas agar menghasilkan sodium bikarbonat. Empedu membantu mencerna lemak dan sodium bikarbonat menetralisir keasaman kimus. Sekretin juga merangsang sekresi enzim pepsin, yang mencerna protein. Adanya makanan di usus dua belas jari juga merangsang sel duodenal untuk melepaskan CCK. Hormon ini menginduksi kantung empedu agar menghasilkan empedu dan pankreas agar menyekresigetah pankreas yang kaya akan enzim-enzim cerna (untuk karbohidrat dan protein). CCK juga berfungsi untuk menekan rasa lapar. Hormon lain yang juga dirangsang akibat adanya makanan di usus dua belas jari adalah GIP, yang juga disekresi oleh sel duodenal. Hormon ini dipercaya akan menginduksi pelepasan insulin akibat konsentrasi glukosa yang tinggi pada usus dua belas jari. Somatostatin juga bekerja dengan mekanisme umpan balik negatif di usus dua belas jari dengan menghambat sekresi sekretin, CCK, GIP, dan insulin.
Dari usus dua belas jari, makanan yang dicerna bergerak ke bagian usus kecil yang lebih rendah, di mana enzim menyelesaikan proses cerna karbohidrat dan protein. Makanan yang tidak dicerna dan materi sisa lainnya kemudian bergerak ke usus besar tempat reabsorpsi air, sodium dan ion-ion lainnya. Zat sisa tersebut kemudian dikirimkan ke rektum lalu ke anus, tempat pengeluarannya.
Figure 1. Diagram enzim-enzim cerna dan cara kerjanya.
Merah muda = perut
Oranye = pankreas
Ungu muda = usus dua belas jari
Hijau = kantung empedu

Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Biotik

Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Biotik – Sekarang kalian sudah masuk di semester 2. Artinya, kalian sekarang harus sudah lebih serius lagi belajar IPA. Mengapa? Tentu saja karena materinya semakin sulit. Akan tetapi meskipun begitu, IPA tetap menyenangkan.
Semester lalu, kalian sudah mempelajari materi komponen biotik dan abiotik. Masih ingat dengan materi itu? Coba ingat-ingat kembali, apa sih komponen biotik dan abiotik itu? Apa juga perbedaan di antara keduanya? Apakah satu sama lain saling berhubungan? Nah, agar kalian semakin mengerti dengan kedua jenis komponen tersebut, yuk kita pelajari terlebih dahulu topik tentang Komponen Biotik! Pada topik ini, kalian akan belajar bereksplorasi di dalam mengamati dan mengidentifikasi komponen biotik tersebut. Yuk kita pelajari bersama-sama.

A. Pengertian Komponen Biotik

Komponen biotik adalah segala sesuatu yang ada di alam yang mempunyai ciri-ciri kehidupan. Dengan kata lain, semua makhluk hidup yang ada di alam merupakan komponen biotik. Dari mulai bakteri, jamur, cacing, lumut, rumput, pepohonan, burung-burung, kambing, manusia, dan semua yang hidup di alam ini adalah komponen biotik.
Komponen-komponen biotik ini terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
1. Produsen adalah semua komponen biotik yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Misalnya tumbuhan hijau melalui fotosintesis.
2. Konsumen adalah semua komponen biotik yang tidak mampu menghasilkan makanannya sendiri. Makanan konsumen adalah makhluk hidup lain. Konsumen ini terbagi lagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. konsumen tingkat 1 (makhluk hidup pemakan tumbuhan = herbivora);
b. konsumen tingkat 2 (makhluk hidup pemakan daging = karnivora); dan
c. konsumen tingkat 3 (makhluk hidup pemakan daging dan tumbuhan = omnivora).
Contoh konsumen adalah sapi, kerbau, dan manusia.
3. Pengurai adalah semua komponen biotik yang makanannya didapat dengan cara menguraikan makhluk hidup yang sudah mati (baik produsen atau pun konsumen). Contoh pengurai adalah jamur dan cacing.

B. Pengamatan Sederhana untuk Menemukan dan Mengidentifikasi Komponen Biotik

Pada bagian sebelumnya, kalian sudah tahu definisi komponen biotik. Berarti kalian sudah harus bisa mengidentifikasi setiap komponen biotik yang ada di alam sekitar kalian. Caranya tentu saja dengan pengamatan atau observasi. Tak perlu yang jauh-jauh dan rumit, yang dekat dan sederhana pun akan membuat kalian semakin mengerti. Jadi nantinya, kalian bisa melakukan pengamatan yang lebih jauh dan rumit.
Kunci dalam menemukan dan mengidentifikasi komponen biotik ada pada definisi komponen biotik itu sendiri. Komponen biotik sama dengan makhluk hidup. Jadi di dalam mengidentifikasinya, kalian harus menemukan ciri-ciri makhluk hidup dari komponen alam yang kalian tentukan sebagai komponen biotik.
Sebagai contoh, untuk menentukan komponen biotik yang berupa produsen, kalian harus menemukan ciri mampu menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis pada komponen yang kalian curigai sebagai produsen. Makhluk hidup yang bagaimana yang mampu berfotosintesis? Tentu saja adalah makhluk hidup yang memiliki zat hijau daun (klorofil) di dalamnya, sebab fotosintesis memang terjadi di dalam klorofil.
Begitu pun untuk menentukan makhuk hidup yang merupakan konsumen tingkat 1. Kalian harus menemukan ciri memakan tumbuhan pada makhluk hidup yang kalian curigai tersebut. Caranya? Amati terus tingkah laku makhluk hidup itu saat makan. Apakah benar-benar hanya makan tumbuhan (daun, batang, akar, atau buah) saja? atau makhluk hidup itu juga makan daging? Jika sudah diamati, maka dengan mudah, kalian akan menemukan jawabannya. Begitu seterusnya untuk konsumen tingkat 2 dan tingkat 3. Demikian juga dengan pengurai. Kalian harus menemukan ciri yang menjadi identitas kunci/ pembeda dari makhluk hidup yang lainnya.
Contoh di atas adalah pengamatan untuk makhluk hidup yang kasat mata atau besar. Lalu bagaimana untuk menentukan komponen biotik yang tidak kasat mata alias kecil? Pengamatan harus dilakukan dengan bantuan alat pembesar, yaitu mikroskop.

C. Pengamatan dengan Mikroskop

Mikroskop secara sederhana dapat diartikan sebagai alat yang bisa membantu kita di dalam melihat benda-benda yang ukurannya sangat kecil. Pengamatan dengan mikroskop ini secara umum agak sedikit rumit. Rumit di sini karena benda yang akan kita amati harus dalam bentuk preparat (sediaan/ sampel yang akan diamati). Jadi untuk mengamatinya, kita harus punya preparat atau membuat preparatnya sendiri.
Sama seperti pengamatan kasat mata, dalam penentuan komponen biotik melalui mikroskop, kita juga harus menemukan ciri hidup di dalam preparat yang kita amati. Misalnya preparat yang diamati hidup dan lain-lain.
Untuk bisa mahir dalam penentuan komponen biotik melalui mikroskop, kalian harus sering menggunakan mikroskop. Jika kalian tidak mempunyainya, maksimalkan kesempatan menggunakan mikroskop di sekolah. Tanyakan segala hal tentang penggunaan mikroskop itu kepada guru kalian. Jadi dengan begitu, kalian akan menguasainya. Hati-hati ya saat menggunakannya. Selain karena mahal, suku cadang mikroskop juga cukup susah dicari jika sudah rusak. So, pastikan kalian mengenal mikroskop dan bagian-bagiannya dengan baik

PengamatanSederhana Identifikasi Komponen Abiotik

Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Abiotik – Pada topik sebelumnya, kalian sudah belajar mengenai Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Biotik. Kini saatnya kalian belajar komponen satunya lagi, yaitu komponen abiotik melalui topik Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Abiotik.

1. Pengertian Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah semua komponen di alam yang tidak memiliki ciri-ciri kehidupan. Bisa dikatakan, semua benda mati yang ada di alam adalah komponen abiotik. Misalnya udara, air, batu, tanah, cahaya matahari, suhu, angin, dan lain-lain. Pokoknya semua yang mati, yang ada di sekitarmu atau di tempat tertentu, termasuk ke dalam komponen abiotik.
Ingat kembali materi semester lalu, ya! Komponen abiotik suatu tempat bisa berbeda dengan komponen abiotik di tempat lain, baik yang berdasarkan kualitas maupun kuantitas. Sebagai contoh, di kamarmu, komponen abiotik berupa kasur, bantal, dinding, udara, air yang ada di gelas, suhu kamar, dan juga cahaya lampu. Sementara komponen abiotik yang ada di gurun pasir adalah tanah pasir, angin, cahaya matahari, dan suhu udara yang ekstrem.

2. Pengamatan Sederhana untuk Menemukan dan Mengidentifikasi Komponen Abiotik

Seperti halnya komponen biotik, komponen abiotik juga bisa ditentukan. Caranya yaitu dengan pengamatan. Pengamatannya sendiri bisa secara langsung dengan melihat benda-benda mati yang ada di alam (untuk yang terlihat) atau secara tidak langsung dengan menggunakan alat (untuk yang tidak terlihat).
Komponen abiotik ada dua macam, yaitu komponen abiotik berdasarkan kualitas yaitu komponen abiotik yang ukurannya tidak dinyatakan dalam bentuk angka dan komponen abiotik berdasarkan kuantitas yaitu komponen abiotik yang ukurannya dinyatakan dalam bentuk angka. Komponen abiotik berdasarkan kualitas misalnya tanah, air, dan udara. Adapun komponen abiotik berdasarkan kuantitas misalnya intensitas cahaya, suhu udara, kecepatan angin, kelembapan, dan lain-lain.
Pengamatan komponen abiotik berdasarkan kualitas bisa dilakukan secara langsung menggunakan panca indra. Dilihat bentuk dan warnanya oleh mata, dicium baunya oleh hidung, diraba permukaannya oleh kulit, didengarkan suaranya oleh telinga, atau mungkin dicicip rasanya oleh lidah. Sebagai contoh:
– tanah diamati secara langsung: berwarna merah, sedikit basah, gembur, dan kasar; serta
– air diamati secara langsung: bersih, bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
Pengamatan komponen abiotik berdasarkan kuantitas dilakukan dengan cara mengukurnya menggunakan alat. Sebagai contoh, suhu diamati dengan cara diukur menggunakan termometer, angin kecepatannya ditentukan dengan anemometer, dan begitu pula yang lainnya, diukur dengan menggunakan alat ukurnya masing-masing. Hasil yang didapat akan menjadi data untuk berbagai kepentingan. Acara prakiraan cuaca yang ada di televisi merupakan contoh dari penggunaan data hasil pengamatan komponen abiotik.

Macam-Macam Gejala Alam Biotik

Definisi dan Macam-Macam Gejala Alam Biotik – Pada topik sebelumnya, kalian sudah mempelajari Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Biotik. Pada topik tersebut, kalian sudah dibimbing bagaimana caranya mengamati dan menentukan komponen-komponen biotik yang ada di sekitar atau di lingkungan lainnya. Pada topik ini, saatnya kalian mengetahui lebih lanjut semua hal mengenai gejala-gejala alam dari komponen biotik. Apa sajakah itu? Yuk segera kita pelajari.

A. Definisi Gejala Alam Biotik

Gejala alam biotik adalah gejala alam yang ditunjukkan oleh adanya tanda-tanda kehidupan dari komponen biotik. Dengan kata lain, gejala alam ini menjadi penanda bahwa suatu komponen yang kalian curigai memang benar merupakan komponen biotik. Gejala alam biotik biasa kita sebut sebagai ciri-ciri makhluk hidup secara umum. Jadi dengan begitu, setiap komponen yang ditentukan sebagai komponen biotik pasti memiliki gejala ini. Apa sajakah ciri-ciri atau gejala alam biotik itu?

B. Macam-Macam Gejala Alam Biotik

Setelah tahu definisi gejala alam biotik, jika ditanya dan harus menjawab dengan cepat mengenai gejala alam biotik yang kita tahu, semua pasti akan menjawab bernapas. Mengapa demikian? Berdasarkan definisinya, komponen biotik itu adalah makhluk hidup. Gejala alam biotik yang dimilikinya sudah pasti bernapas.
Hal itu tidak salah, bernapas memang adalah salah satu gejala alam biotik. Akan tetapi selain itu, ada banyak lagi gejala alam biotik yang dimiliki hampir semua makhluk hidup. Berikut ini macam-macam gejala alam biotik itu.

1. Memerlukan Makanan

Semua makhluk hidup pasti memerlukan makanan. Makanan bagi makhluk hidup merupakan sumber energi di dalam beraktivitas. Tanpa makanan, makhluk hidup sudah pasti tidak akan hidup karena segala aktivitas hidup selalu membutuhkan energi. Dari mulai berlari, bekerja, mencari mangsa, bahkan untuk tidur, dan beristirahat pun makhluk hidup tetap memerlukan makanan (energi).
Manusia, hewan, dan juga tumbuhan perlu makanan. Jika manusia dan hewan mendapatkan makanan itu langsung dari alam—berupa tumbuhan dan daging hewan—maka tumbuhan mendapatkan makanan dari proses fotosintesis yang dilakukannya sendiri. Dengan kata lain, tumbuhan membuat makanannya sendiri. Tentu saja hal ini karena tumbuhan mempunyai zat hijau daun. Dengan bantuan sinar matahari, karbondioksida yang ada di lingkungan, dan juga air yang berasal dari tanah, di dalam klorofil akan diubah menjadi karbohidrat (C₆H₁₂O₆) dan oksigen (O₂). Oleh karena kemampuannya ini, tumbuhan hijau disebut sebagai produsen.

2. Bergerak

Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia, hewan, dan tumbuhan, semua bergerak. Perbedaannya pergerakan manusia dan hewan terlihat nyata karena bergerak aktif sehingga terlihat dapat berpindah tempat, sedangkan tumbuhan bergerak secara pasif yaitu tidak berpindah tempat. Misalnya akar yang bergerak tumbuh menuju sumber air dan menutupnya daun putri malu saat disentuh.

3. Bernapas (Respirasi)

Gejala alam biotik yang satu ini adalah yang paling nyata membedakan komponen biotik dan komponen abiotik. Hal ini dapat dibuktikan ketika kalian menemukan sebuah benda. Jika bernapas, benda itu sudah pasti komponen biotik. Jika tidak bernapas, benda tersebut sudah pasti komponen abiotik.
Bernapas disebut juga sebagai respirasi. Bagi makhluk hidup, bernapas sebenarnya adalah proses ‘pembakaran’ makanan (nutrisi) oleh oksigen menjadi energi di dalam sel. Energi ini akan digunakan makhluk hidup untuk beraktivitas. Adapun sisa respirasi, yaitu air dan karbondioksida akan dibuang ke luar tubuh.

4. Tumbuh dan Berkembang

Semua makhluk hidup tumbuh dan berkembang. Lihat saja pohon, anak ayam, dan juga bayi. Secara perlahan-lahan, ketiga contoh makhluk hidup ini akan tumbuh dan berkembang. Tumbuh dicirikan dalam bentuk semakin besar atau tingginya ukuran tubuh, sedangkan berkembang dicirikan dalam bentuk semakin matangnya makhuk hidup tersebut untuk dewasa, yang akhinya siap untuk kawin dan bereproduksi. Tumbuhan tumbuh menjadi besar dan berkembang menghasilkan bunga dan buah. Adapun manusia dan hewan, tumbuh membesar atau meninggi ukuran badannya dan berkembang menjadi dewasa, yang akhirnya siap kawin untuk beranak-pinak.

5. Berkembang Biak (Bereproduksi)

Semua makhluk hidup berkembang biak. Berkembang biak merupakan sebuah mekanisme tubuh makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Tumbuhan berkembang biak dengan cara bertunas dan perkembangbiakan secara seksual melalui bunga, hewan berkembang biak dengan cara bertelur atau melahirkan, dan manusia berkembangbiak dengan cara melahirkan.

6. Peka terhadap Rangsang

Semua makhluk hidup peka terhadap rangsang. Artinya, semua makhluk hidup akan bereaksi jika diberi rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu. Tumbuhan ini akan bereaksi menutup daunnya ketika diberi rangsangan sentuhan. Hewan dan manusia juga begitu, akan bereaksi jika diberi rangsang. Misalnya saja ditusuk kulitnya dengan jarum. Secara otomatis, hewan dan manusia akan merasa kesakitan. Reaksi yang timbul mungkin berupa teriakan, berlari, marah, menangis, atau bahkan menggigit.

7. Mengeluarkan Zat Sisa

Semua makhluk hidup mengeluarkan zat sisa. Zat sisa ini bisa merupakan zat sisa dari proses pencernaan, proses respirasi, atau pun sistem peredaran darah. Zat sisa pencernaan itu biasanya berupa air, karbondioksida, uap air, dan juga feses. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat sisa ini malah bisa jadi racun bagi tubuh.

Definisi dan Macam-Macam Gejala Alam Abiotik

Definisi dan Macam-Macam Gejala Alam Abiotik – Pada topik sebelumnya, kalian sudah mempelajari Gejala Alam Biotik. Itu artinya, pada topik ini, kalian akan mempelajari Gejala Alam Abiotik .Yuk, segera kita mulai.

A. Definisi Gejala Alam Abiotik

Gejala alam abiotik adalah gejala alam yang ditunjukkan oleh benda mati sebagai penanda bahwa benda tersebut merupakan komponen abiotik. Dengan kata lain, kita bisa menyebut gejala alam abiotik ini sebagai ciri-ciri dari benda mati.

B. Macam-Macam Gejala Alam Abiotik

Oleh karena secara umum komponen abiotik hanya memiliki satu kesamaan, yaitu mati atau tidak hidup, maka ciri-ciri atau gejala alam yang ada pada komponen abiotik ini tidak bisa disamaratakan layaknya gejala alam komponen biotik. Kalian harus menyebutkan gejala alam abiotik ini sesuai dengan jenis komponen abiotiknya. Apa sajakah gejala alam dari masing-masing komponen abiotik itu?

1. Gejala Alam Abiotik pada Air

Secara umum, air bisa diartikan sebagai zat cair yang bening, tanpa warna, tanpa bau, dan tanpa rasa yang ada di alam. Zat ini merupakan zat yang mengisi sebagian besar laut, sungai, danau, dan ada dalam hujan. Air juga adalah cairan dasar yang ada di dalam tubuh makhluk hidup.
Air penting bagi kehidupan di bumi. Semua makhluk hidup memerlukan air, baik untuk proses tubuh maupun untuk aktivitas hidupnya. Hewan, tumbuhan, dan manusia tidak bisa hidup tanpa air. Tahukah kalian bahwa secara fisik, manusia bisa hidup tanpa air itu paling lama hanya 3 – 5 hari? Ya, begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Lebih dari waktu tersebut, makhluk hidup pasti mati.

2. Gejala Alam Abiotik pada Udara

Udara secara umum bisa kita artikan sebagai substansi gas yang tidak terlihat yang mengisi alam ini. Udara sebagian besarnya merupakan campuran dari gas oksigen dan nitrogen.
Semua makhluk hidup membutuhkan udara di dalam hidupnya. Udara ini digunakan makhluk hidup untuk bernapas. Ingat kembali topik respirasi bahwa udara ini terutama oksigen, merupakan zat pembakar nutrisi (sari-sari makanan) untuk menghasilkan energi. Tanpa udara, respirasi tak mungkin terjadi. Jadi sudah pasti, energi tidak ada. Akibatnya, tanpa udara, makhluk hidup akan mati.

3. Gejala Alam Abiotik pada Cahaya Matahari

Cahaya matahari secara sederhana bisa kita artikan sebagai cahaya yang dikeluarkan oleh matahari. Cahaya matahari ini sangat penting bagi makhluk hidup, baik untuk tubuhnya maupun untuk aktivitas hidupnya. Kesehatan kulit dan tulang manusia serta proses fotosintesis merupakan contoh-contoh dari manfaat sinar matahari bagi makhluk hidup. Ingat juga bahwa sinar matahari merupakan sumber energi terbesar di dunia. Jadi tanpa sinar matahari, semua makhluk akan mati.

4. Gejala Alam Abiotik pada Tanah

Tanah bisa kita artikan sebagai lapisan paling atas dari bumi yang merupakan tempat tumbuhnya tanaman. Tanah tersusun dari campuran komponen organik, lempung, dan partikel batu. Meskipun secara kasat mata tanah seperti tidak banyak berguna secara langsung bagi manusia dan banyak hewan, tapi tanah adalah media tanam dari tumbuhan. Sebagaimana kita ketahui, tumbuhan merupakan produsen yang menghasilkan makanan bagi banyak hewan dan juga manusia. Jadi bisa dikatakan, tanpa tanah, semua makhluk hidup bisa mati.
Nah, itulah gejala alam abiotik yang paling umum ada di berbagai tempat. Menurut kalian, apa lagi gejala alam lain yang juga membuat makhluk hidup tidak bisa hidup? Pelajari buku pelajaran kalian, ya!

Kelompok Sosial- Pengertian, Unsur & Jenis

Kelompok Sosial - Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha untuk hidup bersama. Perkembangan hidup manusia akan mendorong kuat tiap-tiap individu untuk melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial ini akhirnya membentuk kelompok-kelompok sosial. Nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas Kelompok Sosial secara lengkap. Semoga bisa bermanfaat. Check thsi out!!!

A. Pengertian Kelompok Sosial

Menurut Robert K. Merton, kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Menurut Bierstedt, kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kelompok sosial terdapat anggota kelompok yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran dalam satu ikatan. Tidak semua orang yang berkumpul merupakan kelompok sosial. Mungkin saja berkumpulnya orang tersebut karena adanya rangsang tertentu dan bukan atas kesadaran jenis. Contohnya orang-orang yang sedang membeli karcis kereta api, orang yang sedang naik bis, orang yang sedang menonton sepak bola, dan sebagainya. Mereka sebenarnya juga merupakan kelompok, tetapi bersifat semu, dan tidak permanen.

B. Unsur-unsur Kelompok Sosial

Adapun yang menjadi persyaratan kelompok sosial harus mengandung unsur-unsur berikut, seperti yang dikemukakan oleh Soerjono soekamto (1997:125-126)

  1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Kesadaran anggota merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok. Hal itu akan menimbulkan rasa memiliki yang pada gilirannya kan memeliharan keutuhan kelompok.
  2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Kekompakan atau solidaritas antara anggota akan memeberikan kontribusi bagi perkembangan kelompok.
  3. Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka bertambah erat. Rasa senasib sepenanggungan atau sehidup semati dalam berkelompok bisa menimbulkan semangat untuk bekerja sama demi tujuan bersama.
  4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Susunan kelompok, dan norma atau peraturan tidak akan terpisah dari sebuah ikatan guna menjaga kelangsungannya.
  5. Bersistem dan berproses. Dimaksudkan, terdiri atas unsur yang saling menunjang satu dengan lainnya. Juga terdapat runtutan di dalam perkembangannya.

Kelompok Sosial | www.zonasiswa.com


C. Jenis-jenis Kelompok Sosial

Dalam suatu masyarakat pastilah terdapat berbagai ragam jenis dan corak kelompok sosial, terlebih lagi dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia. Berbagai tipe kelompok sosial dalam masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam tipe-tipe tertentu. Adapun tipe-tipe tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Kelompok Sosial Semu
    Kelompok semu merupakan kelompok orang-orang yang bersifat sementara. Kelompok sosial ini tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan. Biasanya kelompok semu ini terjadi secara spontan atau tiba-tiba. Sebagai contoh yang mungkin sering Anda lihat yaitu berkumpulnya orangorang ketika terjadi peristiwa tabrakan. Adapun ciri-ciri kelompok semu adalah:
    • tidak direncanakan karena terjadi secara spontan,
    • tidak terorganisasi sehingga tidak berstruktur,
    • tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama (langgeng),
    • tidak ada kesadaran kelompok, dan
    • kehadirannya bersifat sementara.

  2. Kelompok Sosial Nyata
    Kelompok sosial yang nyata mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu ciri yang sama, yaitu kehadirannya bersifat tetap. Hampir pada semua kelompok sosial yang terjadi di masyarakat merupakan kelompok nyata. Adapun bentuk-bentuk kelompok nyata adalah:
    • Kelompok statistik (statistick group)
    • Kelompok kemasyarakatan (societal group)
    • Kelompok sosial (social group)
    • Kelompok asosiasi (associational group)

  3. Paguyuban (gemeinschaft)
    Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotaanggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut juga bersifat nyata dan organis, sebagaimana dapat diumpamakan dengan organ tubuh manusia atau hewan. Bentuk paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain sebagainya.

  4. Patembayan (gesellschaft)
    Patembayan merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kepentingan tertentu. Seseorang akan menjadi anggota patembayan dengan memperhitungkan untung rugi. Jadi, pada kelompok sosial ini masing-masing anggota menggunakan rasionya untuk bergabung dalam kelompok. Bila anggota merasa sudah tidak perlu lagi terhadap kelompok, maka ia dapat keluar dari kelompok tersebut. Oleh karena itu, ikatan antaranggotanya bersifat longgar. Contohnya perusahaan, Perkumpulan PKK, dan sebagainya

  5. Komunitas
    Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah geografis yang jelas. Komunitas ini sering dinamakan dengan istilah masyarakat setempat. Dasar dalam suatu komunitas yaitu batas wilayah dan kesadaran berkelompok.

  6. Organisasi Sosial
    Kelompok sosial yang paling jelas keberadaannya adalah asosiasi. Kelompok asosiasi ini mempunyai struktur yang jelas dan memiliki kesadaran kelompok yang kuat, tetapi ikatan kelompoknya relatif longgar. Semakin berkembang tingkat kehidupan masyarakat, maka semakin berkembang pula ragam kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir anggota kelompok. Oleh karena itu, perkembangan kelompok asosiasi menjadi organisasi sosial semakin nyata. Organisasi merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas. Jadi, pengertian organisasi sosial adalah kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

Semoga penjelasan tersebut di atas tentang Kelompok Sosial bisa bermanfaat bagi sobat sekalian.

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Manusia ~ Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada manusia berbeda antara pria dan wanita. Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang dibentuk di dalam testis. Spermatozoa berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium. Nah, pada kesempatan kali ini Saya akan mencoba mengurai penjelasan mengenai Sistem Reproduksi Manusia secara lengkap. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Sistem Reproduksi Pada Laki-laki

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis, dan hormon-hormon pada pria. Organ reproduksi pria dirancang untuk dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma. Sperma tersimpan dalam cairan yang terlindung dan bergizi, yaitu air mani. Organ reproduksi pria dibedakan menjadi dua bagian, yaitu organ reproduksi dalam dan luar.

Sistem Reproduksi Manusia | www.zonasiswa.com


Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam terletak di dalam tubuh, yang terdiri atas bagianbagian berikut.

  1. Testis
    Testis memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah sepasang, terdapat pada skrotum (zakar). Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium yang diploid. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.

  2. Saluran Reproduksi
    Saluran reproduksi terdiri atas duktus epididimis, yaitu tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sementara sperma. Selanjutnya, terdapat vas deferens yang merupakan suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Arah vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostat dan di belakang kandung kemih, saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra. Uretra dari duktus ejakulatorius sama-sama berakhir di ujung penis.

  3. Kelenjar Kelamin
    Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini, antara lain vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper). Kelenjar Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma mencapai uterus. Kelenjar Prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil. Sedangkan Kelenjar bulbouretral atau kelenjar cowper berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.

  4. Utera
    Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.

Organ reproduksi luar
Sebagian besar, alat reproduksi laki-laki berada di bagian luar tubuh yang terlihat langsung. Organ reproduksi luar pada laki-laki meliputi penis dan scrotum.

  1. Penis
    Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

  2. Scrotum (kantung zakar)
    Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di antara scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos.

B. Sistem Reproduksi Pada Perempuan

Sistem reproduksi wanita meliputi kumpulan organ- organ reproduksi, proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan yang berkaitan erat dengan kehamilan atau kemampuan beranak. Organ reproduksi wanita terbagi dua yaitu di dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar dapat dilihat.

Sistem Reproduksi Manusia | www.zonasiswa.com


Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam pada wanita terdiri atas bagian-bagian berikut.

  1. Ovarium
    Ovarium terdapat dalam rongga badan di daerah pinggang, yaitu di sebelah kanan dan kiri. Dalam ovarium terdapat kelenjar endokrin dan jaringan tubuh yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. Sel folikel akan memproduksi sel telur pada ovarium wanita. Peristiwa pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium setelah folikel masak disebut ovulasi. Ovulasi pada wanita berlangsung sebulan sekali. Pada saat folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen, dan setelah ovulasi menghasilkan hormon progesteron.

  2. Saluran tuba fallopii
    Saluran tuba fallopii atau oviduk berjumlah sepasang, di kanan dan di kiri. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan rahim. Bagian pangkalnya berbentuk corong disebut tuba infundibulum. Tuba infundibulum ini dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang dinamakan fimbriae. Fimbriae berfungsi menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium. Tuba fallopii berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerak peristaltik dan dengan bantuan silia.

  3. Rahim (uterus)
    Rahim manusia memiliki satu ruangan dan berbentuk buah pir, pada bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau serviks uteri, bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau corpus uteri. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Sebulan sekali, pada saat menstruasi (haid) lapisan ini dilepaskan diikuti dengan pendarahan.

  4. Vagina
    Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis dari rahim dan banyak lipatan-Iipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Selain itu, juga terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan suatu kelenjar, yaitu kelenjar barlholini.

Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva. Vulva banyak disusun oleh jaringan lemak. Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris). Di bagian bawah dari monspubis terdapat suatu lipatan yang berjumlah sepa-sang yang disebut dengan labium mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari labium mayor terdapat pula lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang disebut dengan labium minor (bibir kecil). Kedua lipatan ini berfungsi untuk melindungi vagina. Di bagian atas dari struktur labium ini terdapat klitoris, yang merupakan organ erektil pada wanita. Pada bagian ini terdapat klitoris yang banyak terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Saluran yang langsung berhubungan dengan vulva adalah uretra dan vagina.

C. Kelainan Pada Sistem Reproduksi

Kelaina atau penyakit pada sistem reproduksi ada beberapa macam, antara lain:

  1. Kanker Leher Rahim
    Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan kanker yang akan menyebar. Pada stadium lanjut, kanker ini memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuningkuningan, berbau dan bercampur dengan darah.

  2. Kanker Ovarium
    Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung telur kiri atau kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur biasanya menyerang perempuan yang sudah menopouse (berumur 50 tahun ke atas).

  3. Endometrosis
    Endometrosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita. Hal ini disebabkan oleh jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti serviks atau vagina.

  4. Hamil Anggur (Mola Hidalidosa)
    Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.

  5. Kanker Prostat
    Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas.

  6. Kencing Nanah
    Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.

  7. Sifilis (Raja singa)
    Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf, dan kulit.

  8. Herpes Genitalis
    Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejala yang timbul adalah bintil-bintil berkelompok pada kemaluan, hilang dan timbul, akhirnya menetap seumur hidup.

  9. Coniloma Accuminata
    Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim.

  10. Ingertilitas
    Infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi pada pria atau wanita. Pada pria infertilitas terjadi karena adanya penyakit, seperti impotensi, ejakulasi dini, adanya sumbatan pada saluran sperma, adanya kelainan gerak sperma dan kerusakan testis. Sedangkan, pada wanita disebabkan oleh kelainan lendir leher rahim, adanya tumor, adanya sumbatan pada saluran telur, menstruasi tidak teratur dan karena obesitas.

Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca penjelasan di atas tentang Sistem Reproduksi Manusia, semoga bisa menambah wawasan sobat sekalian dan tentunya bermanfaat.