Minggu, 18 Oktober 2015

Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Biotik

Pengamatan Sederhana Identifikasi Komponen Biotik – Sekarang kalian sudah masuk di semester 2. Artinya, kalian sekarang harus sudah lebih serius lagi belajar IPA. Mengapa? Tentu saja karena materinya semakin sulit. Akan tetapi meskipun begitu, IPA tetap menyenangkan.
Semester lalu, kalian sudah mempelajari materi komponen biotik dan abiotik. Masih ingat dengan materi itu? Coba ingat-ingat kembali, apa sih komponen biotik dan abiotik itu? Apa juga perbedaan di antara keduanya? Apakah satu sama lain saling berhubungan? Nah, agar kalian semakin mengerti dengan kedua jenis komponen tersebut, yuk kita pelajari terlebih dahulu topik tentang Komponen Biotik! Pada topik ini, kalian akan belajar bereksplorasi di dalam mengamati dan mengidentifikasi komponen biotik tersebut. Yuk kita pelajari bersama-sama.

A. Pengertian Komponen Biotik

Komponen biotik adalah segala sesuatu yang ada di alam yang mempunyai ciri-ciri kehidupan. Dengan kata lain, semua makhluk hidup yang ada di alam merupakan komponen biotik. Dari mulai bakteri, jamur, cacing, lumut, rumput, pepohonan, burung-burung, kambing, manusia, dan semua yang hidup di alam ini adalah komponen biotik.
Komponen-komponen biotik ini terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
1. Produsen adalah semua komponen biotik yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Misalnya tumbuhan hijau melalui fotosintesis.
2. Konsumen adalah semua komponen biotik yang tidak mampu menghasilkan makanannya sendiri. Makanan konsumen adalah makhluk hidup lain. Konsumen ini terbagi lagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. konsumen tingkat 1 (makhluk hidup pemakan tumbuhan = herbivora);
b. konsumen tingkat 2 (makhluk hidup pemakan daging = karnivora); dan
c. konsumen tingkat 3 (makhluk hidup pemakan daging dan tumbuhan = omnivora).
Contoh konsumen adalah sapi, kerbau, dan manusia.
3. Pengurai adalah semua komponen biotik yang makanannya didapat dengan cara menguraikan makhluk hidup yang sudah mati (baik produsen atau pun konsumen). Contoh pengurai adalah jamur dan cacing.

B. Pengamatan Sederhana untuk Menemukan dan Mengidentifikasi Komponen Biotik

Pada bagian sebelumnya, kalian sudah tahu definisi komponen biotik. Berarti kalian sudah harus bisa mengidentifikasi setiap komponen biotik yang ada di alam sekitar kalian. Caranya tentu saja dengan pengamatan atau observasi. Tak perlu yang jauh-jauh dan rumit, yang dekat dan sederhana pun akan membuat kalian semakin mengerti. Jadi nantinya, kalian bisa melakukan pengamatan yang lebih jauh dan rumit.
Kunci dalam menemukan dan mengidentifikasi komponen biotik ada pada definisi komponen biotik itu sendiri. Komponen biotik sama dengan makhluk hidup. Jadi di dalam mengidentifikasinya, kalian harus menemukan ciri-ciri makhluk hidup dari komponen alam yang kalian tentukan sebagai komponen biotik.
Sebagai contoh, untuk menentukan komponen biotik yang berupa produsen, kalian harus menemukan ciri mampu menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis pada komponen yang kalian curigai sebagai produsen. Makhluk hidup yang bagaimana yang mampu berfotosintesis? Tentu saja adalah makhluk hidup yang memiliki zat hijau daun (klorofil) di dalamnya, sebab fotosintesis memang terjadi di dalam klorofil.
Begitu pun untuk menentukan makhuk hidup yang merupakan konsumen tingkat 1. Kalian harus menemukan ciri memakan tumbuhan pada makhluk hidup yang kalian curigai tersebut. Caranya? Amati terus tingkah laku makhluk hidup itu saat makan. Apakah benar-benar hanya makan tumbuhan (daun, batang, akar, atau buah) saja? atau makhluk hidup itu juga makan daging? Jika sudah diamati, maka dengan mudah, kalian akan menemukan jawabannya. Begitu seterusnya untuk konsumen tingkat 2 dan tingkat 3. Demikian juga dengan pengurai. Kalian harus menemukan ciri yang menjadi identitas kunci/ pembeda dari makhluk hidup yang lainnya.
Contoh di atas adalah pengamatan untuk makhluk hidup yang kasat mata atau besar. Lalu bagaimana untuk menentukan komponen biotik yang tidak kasat mata alias kecil? Pengamatan harus dilakukan dengan bantuan alat pembesar, yaitu mikroskop.

C. Pengamatan dengan Mikroskop

Mikroskop secara sederhana dapat diartikan sebagai alat yang bisa membantu kita di dalam melihat benda-benda yang ukurannya sangat kecil. Pengamatan dengan mikroskop ini secara umum agak sedikit rumit. Rumit di sini karena benda yang akan kita amati harus dalam bentuk preparat (sediaan/ sampel yang akan diamati). Jadi untuk mengamatinya, kita harus punya preparat atau membuat preparatnya sendiri.
Sama seperti pengamatan kasat mata, dalam penentuan komponen biotik melalui mikroskop, kita juga harus menemukan ciri hidup di dalam preparat yang kita amati. Misalnya preparat yang diamati hidup dan lain-lain.
Untuk bisa mahir dalam penentuan komponen biotik melalui mikroskop, kalian harus sering menggunakan mikroskop. Jika kalian tidak mempunyainya, maksimalkan kesempatan menggunakan mikroskop di sekolah. Tanyakan segala hal tentang penggunaan mikroskop itu kepada guru kalian. Jadi dengan begitu, kalian akan menguasainya. Hati-hati ya saat menggunakannya. Selain karena mahal, suku cadang mikroskop juga cukup susah dicari jika sudah rusak. So, pastikan kalian mengenal mikroskop dan bagian-bagiannya dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar