Pengertian membaca cepat
- Membaca cepat adalah membaca dalam waktu yang singkat dengan tetap memperoleh pemahaman terhadap isi bacaan.
- Membaca cepat adalah teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain (Soedarso, 2000:89)
Model membaca cepat
1. Model line by line
Model line
by line atau sering disebut model garis per garis. Membaca model ini
kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca secara berurutan dari baris
pertama hingga baris terakhir secara beurutan. Model ini biasanya
digunakan untuk bacaan yang bersifat padat, materi bacaan yang relative
baru (masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing
.
Membaca
cepat Model Spiral. Ketika membaca kita tidak membaca seluruh isi
bacaan, tetapi dibaca secara gigzag seperti spiral. Penggabungan
kata/kalimat dalam bacaan menggunakan rasio dan pemikiran kita, sehingga
kita mengimpulkan sendiri dari kata-kata kunci yang dibaca.
3. Model Melingkar
Model
melingkar atau mencari kata kunci. Di sini pembaca tidak membaca semua
kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari kata kunci (key word). Kata-kata
kunci ini menjadi acuan untuk memahami isi bacaan dan dihubungkan
melalui logika dan pemikiran si pembaca. Model ini biasanya digunakan
untuk membaca informasi yang sifatnya ringan. Milsanya membaca Koran, ma
jalah, dll.
Langkah-langkah membaca cepat
1. Langkah pertama adalah persiapan- Membaca judul. Judul ini kita coba menafsirkannya sesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah kita alami.
- Perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan.
- Membaca cepat dengan menggunakan teknik scaning, skimming dan SQ3R.
- Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi kita sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku.
Manfaat membaca cepat
- Memperoleh pengetahuan dalam wacana secara cepat
- Belajar menyelami kepribadian penulis melalui tulisannya
- Memperoleh informasi dalam waktu singkat
- Memacu tumbuhnya kreativitas dan rasa peka berbahasa
- Mengefektifkan dan mengefisienkan waktu
Mengukur kecepatan membaca
- Memahami kemampuan Anda dalam membaca dengan menggunakan rumus kata per menit (kpm).
(1000 : 300) x 60 = 200 kata per menit
Latihan Pembelajaran
Hitunglah kecepatan membaca Anda dengan menggunakan rumus kata permenit (kpm) pada wacana di bawah ini!
Mahasiswa Depok
Rawan Penyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa berbagai perguruan tinggi
yang berlokasi di Kotamadya Depok, menunjukkan gejala peningkatan.
Situasi itu diperkeruh oleh tindakan oknum aparat untuk meraih
keuntungan materi tanpa mempedulikan bahaya penyalahgunaan narkotika
bagi generasi muda.
Kepala
Kepolisian Resor (Polres) Depok Ajun Komisaris Besar M. Amhar Zeth
mengungkapkan hal itu beberapa waktu lalu. Dari tiga kasus
penyalahgunaan narkotika di wilayah hukum kerjanya, satu diantaranya
terkait dengan mahasiswa. Kasus-kasus yang terkait dengam mahasiswa dan
sudah ditangani petugas itu masih sebatas pemakai “Belum ada kasus yang
melibatkan mahasiswa sebagai pengedar,”katanya.
Pada kasus
anggota masyarakat lainnya, selain sebagai pemakai kasus-kasus yang
telah ditangani menunjukkan kawasan depok telah menjadi sasaran berbagai
jenis narkotika, seperti ganja, shabu, ekstasi, dan putaw.
Menurut
Amhar, pihaknya prihatin atas peningkatan penyalahgunaan narkotika di
kalangan mahasiswa. Untuk itu, Polres Depok menjadikan penyalahgunaan
narkotika di kalangan mahasiswa sebagai perhatian utama. Akan tetapi,
tidak berarti di kalangan masyarakat lainnya dikendurkan.
Selain
tindakan represif, Polres Depok secara berkala mengunjungi kampus-kampus
untuk mengadakan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan psikotropika. Dua kegiatan itu dibungkus dalam nama
“Operasi Idaman”, mengambil moto Depok Idaman (indah, damai, dan aman).
Di kawasan
Depok terdapat empat perguruan tinggi besar, yaitu Universitas Indonesia
(UI) dengan jumlah mahasiswa 45.000 orang, Universitas Gunadharma
(30.000), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran (35.000), dan
Universitas Jayabaya (1.000). sebagian di antara mahasiswa itu kos di
Depok, sebagian lainnya pergi-pulang.
Mahasiswa
yang kos datang dari hamper seluruh pelosok negeri ini. “Ini pula yang
membuat kami sangat memperhatikan penyalhguaan narkotika di kalangan
mahasiswa. Soalnya, orang tua telah berupaya keras menyekolahkan mereka
dan berharap anak-anaknya lebih baik dibandingkan mereka. Betapa
kecewanya para orang tua bila anak-anaknya tidak berhasil karena telah
menjadi korban narkotika,” kata Amhar.
Amhar
mengatakan “Operasi Idaman” dibiayai oleh Polres Depok sendiri. Selain
soal dana, Polres Depok juga terbentur masalah jumlah anggota polisi
yang saat ini berjumlah 800 orang, termasuk Kepala Polres. Mereka
bertugas di wilayah seluas 5.000 kilometer persegi dengan jumlah
penduduk 1,1 juta jiwa. Sarana pembantu yang dimiliki terdiri dari
delapan mobil patroli dan sepuluh sepeda motor. Semua kendaraan itu
sudah tua, tetapi tetap masih bias dipakai.
Saat ini
dua jaksa dari Kejaksaaan Negeri Depok, Agus Sudrajat dan iwan mendekam
di tahanan Polres Depok. Keduanya disangka memalsukan dokumen Kejaksaan
Negeri Depok untuk tujuan membebaskan empat tersangka pengedar
narkotika. Para pengedar itu, Prabowo Budi Hartanto, Fery Junaidi, Windu
Sukmono, dan Aris Setiadi yang ditangkap polisi awal Oktober.
Sumber: Kompas, 30 Oktober 2001
Jawablah pertanyaan berikut tanpa melihat wacana yang sudah Anda baca!
- Polres Depok menjadikan penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa menjadi perhatian utama. Mengapa demikian?
- Jelaskan dua tindakan yang dilakukan Polres Depok dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika!
- Tulislah ide pokok tiap paragraf pada wacana di atas!
- Apa yang dimaksud dengan “Operasi idaman”?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar